
Purwokerto, Cahunsoed.com – Selasa (24/9), Puluhan mahasiswa yang tergabung dari beberapa elemen kampus dan ormas menggelar aksi turun ke jalan, membahas di Alun-alun Purwokerto untuk memperingati Hari Tani Nasional ke-59 yang jatuh pada tanggal 24 September 2019 Aksi ini membawa isu tentang monopoli dan perampasan tanah yang masif terjadi di masyarakat.
Ada 13 yang disetujui massa kepada pemerintah, namun ada poin utama yang ingin disetujui dalam aksi kali ini. Yaitu, mengenai masalah Hak Guna Usaha (HGU) tanah para petani yang berada di Dharmakradenan, Kecamatan Ajibarang. Koordinator Lapangan Aksi, Ibra Imsah, mengatakan bahwa saat ini tanah di daerah ini menjadi milik TNI atau Kodam Diponegoro IV.

“Poin utama yang ingin diselesaikan dalam aksi ini terkait dengan HGU tanah yang terjadi di Dharmakradenan, Ajibarang. Sebanyak 90% petani di sana memanfaatkan tanah yang sekarang diklaim oleh TNI atau Kodam Diponegoro IV, sementara tanah tersebut menjadi mata pencaharian utama mereka. Kami ingin para petani mendapatkan HGU atas tanah tersebut ”
Aksi kali ini juga membawa isu gender mengenai kesetaraan Hak antara buruh tani perempuan dengan buruh tani laki-laki. Vita Aulianingtyas, Staf Bidang Promosi dan Propaganda Serikat Perempuan Indonesia (Seruni), mengatakan masih banyak buruh tani perempuan yang mendapatkan upah rendah.
“Peringatan hari ini, lebih untuk mengedukasi masyarakat tentang pekerja tani perempuan di luar sana masih banyak yang tertindas. Bahkan, masih banyak buruh tani perempuan yang mendapat upah lebih rendah dari buruh tani laki-laki. ”Kata dia.
Namun, ia juga mengungkapkan kekecewaanya atas aksi masifnya hari ini. “Partisipan aksi kali ini memang meningkat dari tahun lalu, namun sangat disayangkan jumlah massa yang terjadi pada tanggal 23 September 2019. Sementara sama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat juga.”
Reporter: Arfiah Ramadhanti, Fildzha Rani, Erina Meila Hardianti
Penulis: Arfiah Ramadhanti
Editor: Fildzha Rani