Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BEM Unsoed Bantah Sosialisasi, Sebut Audiensi dengan Kodim Bentuk Intervensi

 

Cahunsoedcom/ Rijata Fijar K.

Purwokerto, Cahunsoedcom – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (BEM Unsoed) dan akademisi Unsoed diundang oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0701 Banyumas untuk audiensi terkait aksi demonstrasi mahasiswa yang berlangsung pada Jumat (21/3). Audiensi tersebut digelar pada Senin (24/3) di Aula Rektorat Unsoed, Lt. 1. Namun, pertemuan ini justru diberitakan di akun Instagram resmi @kodim0701bms sebagai sosialisasi Revisi Undang-Undang TNI, yang berbanding terbalik dengan realita di lapangan.

Hafidz, selaku Presiden BEM Unsoed, menyatakan bahwa sejak awal tidak ada narasi yang menyebutkan bahwa dirinya diundang untuk menghadiri sosialisasi. Ia mengecam framing yang seolah-olah BEM Unsoed hadir secara sukarela, padahal dalam pertemuan tersebut dirinya justru diminta untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf.

“Dari BEM Unsoed sudah menyatakan sikap dan menolak framing seolah-olah hadir secara sukarela karena ada indikasi intervensi. Padahal sejak awal tidak ada narasi sosialisasi. Dalam pertemuan pun kami diminta meminta maaf dan memberikan klarifikasi,” ujarnya, Jumat (28/3).

Hafidz menjelaskan bahwa dirinya diberi kesempatan menyampaikan pandangan, namun pihak militer lebih dulu menyampaikan pandangannya. Menurutnya, nada dan intonasi yang digunakan cenderung menekan dan memaksa klarifikasi, sehingga ia merasa tidak bisa banyak berpendapat karena terasa percuma.

“Sebenarnya kami diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan, tetapi penyampaian didahului oleh pihak militer yang lebih dulu menyampaikan pandangannya terhadap aksi. Nada dan intonasi yang digunakan pun cenderung menekan dan memaksa kami untuk memberikan klarifikasi, sehingga kami tidak bisa menyampaikan banyak karena terasa percuma,” katanya.

Terkait aksi simbolik penaburan tanah di depan Kodim, Hafidz menjelaskan bahwa aksi tersebut disalahpahami sebagai penyebaran kotoran hewan akibat pemberitaan media. Kesalahan informasi ini memicu pandangan dari pihak Kodim bahwa aksi mahasiswa dianggap tidak sesuai dengan etika.

“Dari aksi simbolik itulah pihak Kodim merasa bahwa apa yang dilakukan mahasiswa tidak sesuai dengan pandangan mereka. Kami mencoba menjelaskan bahwa yang kami taburkan adalah tanah biasa, tetapi media memberitakan seolah itu adalah kotoran hewan,” ujarnya.

Sementara itu, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed yang hadir dalam audiensi, Tri Wuryaningsih, menjelaskan bahwa sebelum audiensi berlangsung, Dandim 0701 Banyumas menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan sosialisasi, melainkan audiensi. Menurutnya, Dandim menyampaikan keberatan terkait cara mahasiswa dalam melakukan aksi.

“Sebelum masuk ke ruang audiensi, kami berbincang di ruangan Wakil Rektor. Hadir juga WD 3 FISIP Bu Tyas dan WD 3 Fakultas Hukum. Dalam pertemuan itu, Dandim menegaskan bahwa ini bukan sosialisasi, melainkan audiensi. Beliau menyampaikan keberatan terhadap cara mahasiswa melakukan aksi, bukan terhadap aksi itu sendiri,” tuturnya dalam wawancara telepon, Jumat (28/3).

Tri Wuryaningsih juga menanggapi pemberitaan yang menyebut bahwa audiensi tersebut diframing sebagai sosialisasi oleh pihak humas Kodim. Ia menyatakan keberatan atas narasi yang berkembang di media.

“Saya keberatan dengan narasi yang menyebut audiensi ini sebagai sosialisasi. Setiap pemberitaan dipengaruhi kepentingan masing-masing, sehingga narasi bisa berbeda. Bisa jadi yang membuat narasi itu tidak hadir dalam audiensi, seperti humas,” katanya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa dirinya menolak intervensi terhadap mahasiswa yang melakukan aksi dan telah menyampaikan hal tersebut kepada pihak Kodim.

“Unggahan Instagram BEM Unsoed seolah menggambarkan kami bangga dan tidak berdaya. Padahal, saya juga menolak UU TNI dan mendampingi mahasiswa agar tidak ada intimidasi. Itu sudah berulang kali saya sampaikan ke Pak Dandim,” tegasnya.

Saat ditanya apakah terdapat tekanan yang dilakukan oleh Kodim terhadap mahasiswa, Wuryaningsih mengatakan bahwa tidak ada tekanan. Menurutnya, Kodim hanya menyampaikan keberatan terhadap cara aksi mahasiswa tanpa menuntut permohonan maaf.


Reporter: Ardi Irianto, Carlina Ayu, Zeeda Fq         

Penulis: Salwa Nurlatifah

Editor: Anyalla Felisa


Posting Komentar untuk "BEM Unsoed Bantah Sosialisasi, Sebut Audiensi dengan Kodim Bentuk Intervensi"