Tayangan Televisi Indonesia: antara Hiburan dan Edukasi yang Terkikis
Cahunsoedcom/Isnaeni Noor |
Televisi pernah dianggap sebagai jendela dunia yang penuh dengan informasi dan edukasi. Namun, di era digital seperti sekarang, keberadaannya semakin terancam meski masih diminati oleh sebagian orang. Salah satu masalah utamanya adalah semakin banyak tayangan televisi yang dianggap kurang mendidik.
Fenomena ini dapat dilihat dari beragamnya program yang ditayangkan, seperti sinetron dengan plot yang sering kali klise dan kurang inspiratif, infotainment yang cenderung mengedepankan sensasi dan gosip untuk menarik perhatian, serta reality show yang sering menampilkan konflik dramatis untuk meningkatkan rating. Konten-konten semacam ini mendominasi layar kaca, menggeser program edukasi yang seharusnya menjadi prioritas.
Keprihatinan ini diperparah dengan minimnya program edukasi yang disajikan secara menarik dan kreatif. Bahkan, program edukasi untuk anak-anak seringkali hanya berisi animasi dan lagu-lagu, tanpa menyajikan substansi edukasi yang mendalam. Dampak negatif dari situasi ini sangat nyata, yang dapat dilihat dari pada pola pikir dan perilaku masyarakat, terutama generasi muda, yang terbiasa dengan tayangan tanpa nilai edukasi. Mereka cenderung terpapar budaya instan, konsumerisme dan materialisme, serta mudah terpengaruh oleh tren yang belum tentu positif.
Namun, di sisi lain, kita juga harus menyadari bahwa televisi memiliki potensi besar sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerdaskan masyarakat. Program yang berkualitas tinggi dapat menjadi sarana yang efektif untuk belajar, membentuk karakter dan memperluas wawasan masyarakat.
Diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk mengatasi masalah banyaknya tayangan televisi yang dianggap kurang mendidik. Stasiun televisi harus lebih selektif dalam memilih program yang ditayangkan, berani menyajikan konten-konten edukasi yang menarik dan inovatif. Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mengatur dan mengawasi industri pertelevisian, serta mendorong produksi program-program edukasi yang berkualitas.
Selain peran penting regulasi dan seleksi konten oleh stasiun televisi dan pemerintah, peran aktif masyarakat juga sangat menentukan dalam mengubah arah tayangan televisi menjadi lebih edukatif. Masyarakat dapat berperan lebih bijak dalam mengonsumsi tayangan televisi, tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai sarana pembelajaran yang bermanfaat. Orang tua perlu terlibat aktif dalam mendampingi anak-anak mereka ketika menonton televisi, membimbing mereka untuk memilih tayangan yang memberikan nilai tambah edukasi, dan membangun karakter yang positif.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bersama-sama berkomitmen untuk menyediakan dan mendukung konten pendidikan yang berkualitas tinggi dan relevan. Dengan demikian, generasi muda dapat memanfaatkan kesempatan belajar sebaik-baiknya, tidak hanya dalam hal mengembangkan keterampilan, tetapi juga dalam membentuk karakter dan memperdalam pemikiran kritis.
Penulis: Anyalla Felisa
Editor: Hanna C
Posting Komentar untuk "Tayangan Televisi Indonesia: antara Hiburan dan Edukasi yang Terkikis"