Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Minim Trotoar di Sekitar Unsoed, DPU Imbau Mahasiswa agar Lebih Berhati-hati

Cahunsoedcom/Rijata Fijar

Purwokerto, Cahunsoedcom Ketiadaan trotoar di sekitar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) telah menimbulkan keresahan mahasiswa, serta memicu kekhawatiran tentang keselamatan dan aksesibilitas. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2014, trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan sumbu jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keselamatan pejalan kaki yang bersangkutan. Dilihat dari aktivitas yang terjadi, kawasan kampus merupakan daerah padat dengan aktivitas perkuliahan, terlihat dari mobilitas mahasiswa yang memakai kendaraan maupun pejalan kaki yang tergolong tinggi. Keramaian pengguna jalan di sekitar kampus menjadi pengingat nyata akan kebutuhan mendesak trotoar di area tersebut. 


Banyak mahasiswa yang mengeluhkan berbagai peristiwa yang tidak mengenakkan dalam menggunakan jalan, seperti tersandung, kesulitan menavigasi jalan, hingga hampir terserempet kendaraan. Keresahan ini mengundang berbagai reaksi hingga mempertanyakan solusi dari Dinas Pekerja Umum (DPU), suatu badan yang mengelola pembangunan jalan kabupaten.


“Kalau dari aku, pernah kesandung karena di depan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Jalannya ada batu-batu gitu yang lumayan sulit untuk berjalan kaki. Aku juga pernah hampir keserempet karena aku menghindari jalan-jalan yang berbatuan, jadi lumayan beresiko,” ujar Jesimel salah satu mahasiswa FISIP Unsoed.


Masifnya aduan keresahan dari masyarakat mengenai trotoar 


Menanggapi hal itu, DPU Kabupaten Banyumas mengatakan bahwa mereka memang menerima banyak aduan dari mahasiswa dan masyarakat terkait trotoar di daerah kampus. Pihak DPU juga menjelaskan bahwa hampir setiap minggu diadakan rekap aduan dari masyarakat dan akan diolah untuk menentukan skala prioritas pembangunan jalan. 


“Banyak aduan. Jadi, biasanya di kita hampir setiap minggu ada rekap aduan dari masyarakat untuk menyusun skala prioritas. Kiranya mana yang aduannya paling banyak, itu ya kita prioritaskan,” jelas Rusli Kurnia, selaku subkoordinator pembangunan jalan di bidang perencanaan dan pembangunan jalan.


DPU masih menunggu anggaran untuk membangun trotoar 


DPU juga mengungkapkan bahwa pembangunan trotoar di daerah Unsoed telah masuk dalam salah satu target pembangunan dan agenda DPU. Tetapi, pembangunan ini masih belum dipastikan pelaksanaannya mengingat keterbatasan anggaran infrastruktur dan menimbang skala prioritas dari DPU. 


“Di jalan Dr. Soeparno kalau tidak salah, sebenarnya juga sudah masuk agenda kita. Kita sudah usulkan ke pemerintah pusat untuk ditangani dengan inpres jalan daerah. Tapi, kebetulan juga sampai dengan saat ini belum turun anggaran dari sana. Tapi pelaksanaannya itu nunggu ketersediaan anggaran,” ujar Rusli.


Perencanaan pembangunan trotoar tertunda imbas Covid-19


Pada tahun 2019, DPU telah melakukan perencanaan dan koordinasi terkait pembangunan trotoar di daerah Unsoed. DPU juga telah melakukan survei dan pembuatan desain trotoar, namun pelaksanaan tersebut akhirnya terhenti akibat pandemi Covid-19.


“Memang dulu kalau tidak salah di tahun 2018 atau 2019 sebenarnya sudah pernah ada koordinasi, sudah pernah ada juga usulan dan desain trotoar jalan kampus, tetapi karena pada saat itu tahun 2020 ada pandemi Covid-19, terus anggaran infrastruktur banyak yang dipangkas. Sehingga, apa yang sudah kita rencanakan akhirnya belum terealisasi,” tutur Rusli.


DPU sarankan solusi, imbau masyarakat lebih berhati-hati dan harap Unsoed dapat membangun trotoar secara mandiri dengan bantuan alumni


Ketiadaan trotoar di area kampus semakin lama kian menimbulkan keresahan. DPU juga belum secara pasti memberikan solusi terhadap keresahan ini. Pada akhirnya, hal ini dikaitkan pada kebiasaan dan kesadaran bersama bagi para pengguna jalan.


“Paling solusinya seperti kalau untuk pengguna jalannya sendiri ya kehati-hatian dari pengguna jalanlah, atau istilahnya kesadaran bersama. Mungkin juga bisa disosialisasikan di media sosial (medsos) terkait kehati-hatian dan kewaspadaan dalam penggunaan jalan. Karena kalau dari kita kan fisik, fisik itu kan harus infrastruktur yang harus dibangun, makannya tadi kalau fisik tidak ada berarti kebiasaannya,” jelas Rusli.


Agar trotoar dapat segera direalisasikan, pihak DPU juga menyarankan agar Unsoed dapat membangun sendiri dengan anggaran kerja sama antara pihak kampus dan alumni melalui program CSR (Corporate Social Responsibility).


“Itu kan goal-nya yang penting gimana dapat anggaran, kalau dari anggaran pemerintah belum bisa, dan kalau dari CSR Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bisa, jadi kenapa tidak dicoba, bisa-bisa saja kan? Mengingat alumni Unsoed kan banyak yang di BUMN juga,” tutur Rusli.


Reporter: Tata Indrawati, Afifatun Nabilah, Anisa Nur, Calya Nashifa, Sri Handayani 

Penulis: Zeeda Fq Alfayya 

Editor: Hanna Christi 


Posting Komentar untuk "Minim Trotoar di Sekitar Unsoed, DPU Imbau Mahasiswa agar Lebih Berhati-hati"