Keluh Tokoh di Tengah Riuh Ringkih
source : pinterest |
Oleh : Putri Afni Muflikah
Suatu siang oleh terik langit
Pada pelosok negeri yang terlilit
Dengan warganya yang ogah terjangkit
Tapi seakan ikut memupuk dan menyambut
Bibit bibit tak kasat mata tak pula pamit
Akankah berakhir pahit
Oleh akal sempit
?
Wait
Entah pemerintahnya yang dungu
Atau semua warganya yang tuna rungu
Katanya lockdown kebijakan yang menganggu
Para pengusaha yang takut kehilangan bangku
Masih saja mengorbankan para proletar yang lugu
Hanya khawatir jika ia hanya berpangku
Lantas dengan apa ia menopang biaya per Minggu
Tunggu,
Para kaum terpelajar pun masih terlihat lintang lantung
Katanya rindu kuliah enggan terpasung
Bisa jadi surat edaran maknanya menggantung
Dikira liburan, nongkrong sana sini tetep gabung
Sampai pagi habiskan puluhan puntung
Salahin dosen , tugas menjadi beban kian tak bersambung
Alah tai lancung
Bingung
Ternyata hanya siang lengang
Malam hari mereka masih berlenggang
Pada lampu lampu kota yang terang
Warga yang terkenal santuy dan tenang
Tapi hoax dikit langsung panik dan tegang
Iya memang
Nyatanya sampai sekarang mereka masih kenyang
Masih bincang bincang, asal belum pincang
Pincang akal, pincang cinta, pincang uang
Bangga dengan sehat, seakan menantang
Iya, paham, kalian semua punya Tuhan
Semoga Tuhan tidak menganggap kalian lancang
Sudah ya aku semakin meradang
Tuhan masih Maha Penyayang
Posting Komentar untuk "Keluh Tokoh di Tengah Riuh Ringkih"