Mahasiswa Unsoed Menolak Penerapan Uang Pangkal
Aliansi KBMU memasang banner di depan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dengan isi "Tolak Uang Pangkal, Go To Hell!!!", Kamis (09/08). Sumber : Candra |
“Kita menolak uang pangkal, sudah jelas sistem
pembayaran kita menggunakan sistem UKT. Tunggal? dari namanya saja sudah
tunggal maka seharusnya tidak ada penarikan lagi di luar UKT,” ujarnya. Ammar
juga mengatakan, penetapan uang pangkal ini juga masih belum jelas tujuannya. “Lalu,
realisasi terkait penetapan uang pangkal tersebut masih belum jelas
realisasinya dan akan digunakan untuk keperluan apa saja,” kata mahasiswa jurusan
matematika ini.
Penolakan ini juga terjadi di fakultas hukum. Presiden
BEM Fakultas Hukum Rizki Maulidar mengatakan, selain karena sudah menggunakan
sistem UKT pemberlakuan uang pangkal nantinya bisa memungkinkan terjadinya jual
beli kursi. “Kami jelas menolak uang pangkal, hal ini selain memberatkan juga
merugikan mahasiswa yang kurang mampu dan rawan terjadi jual beli kursi,” kata
Rizki. Selain itu, bentuk penolakan ini
diekspresikan melalui banner yang terpasang
di beberapa sudut fakultas se-Unsoed.
Wacana mengenai penetapan uang pangkal, mulai
digencarkan sejak adanya Rancangan Usulan UKT Unsoed beberapa waktu lalu
dengan dilandasi SE Kemensitekdikti No.800/A.A1/KU/2016 perihal Permintaan
Usulan Tarif UKT Tahun Angkatan 2016.
Wakil Dekan I Bidang Akademik FMIPA Wuryatmo
Akhmad Sidik, belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut. “Kami belum bisa
memberi keterangan tentang hal ini, karena hari ini baru akan diadakan rapat oleh
pihak dekanat,” ujarnya saat ditanyai mengenai penetapan uang pangkal ini.
Berbeda dengan FMIPA, dekanat FIB justru belum
melakukan persiapan terkait uang pangkal ini. Wakil Dekan II Bidang Umum dan
Keuangan FIB, Ely Triasih Rahayum, mengungkapkan pihaknya sama sekali belum merumuskan
terkait kebijakan uang pangkal serta nominal uang pangkal yang akan diterapkan untuk
mahasiswa 2016. Sebab, dirinya belum mendapatkan perintah langsung dari dekan untuk
merumuskan besaran uang pangkal ini. “Untuk uang pangkal 2016 belum ada
perintah untuk penerapan serta penghitungan, mungkin wacana tersebut baru ditataran
dekan,” kata Ely saat ditemui di ruangannya.
Seorang mahasiswi sedang berjalan di depan banner bertuliskan "Kami Mahasiswa FIB Menolak Kenaikan UKT & Uang Pangkal" di depan Kampus FIB, Kamis (09/06). Sumber : Candra |
“Kita akan
terus mengawal isu ini, karena selain kenaikan nominal UKT yang memberatkan
mahasiswa juga akan semakin menyulitkan jika ditetapkan uang pangkal,” kata Lutfi
Ramdani, Menteri Sosial dan Politik BEM FISIP Unsoed.
Dyah Weru Zaputri mahasiswi Sosiologi FISIP
mengungkapkan keberatannya terkait penetapan uang pangkal di Unsoed. “Lucu
loh, Unsoed kan sudah menggunakan sistem UKT dan aku pun bingung kejelasan
maksud dari uang pangkal ini untuk apa. Seharusnya kan jika sistem UKT telah
ditetapkan tidak boleh ada lagi penarikan uang diluar itu, apalagi uang
pangkal,” ujar ketua Keluarga Besar Mahasiswa Sosiologi (KBMS) ini.
Sementara itu, sampai berita ini diturunkan, Dekan
FIB maupun Wakil Rektor II tidak bisa dimintai konfirmasi mengenai kebijakan
uang pangkal.
(Triana Widyawati/ MG-Anggara)
(Triana Widyawati/ MG-Anggara)
Posting Komentar untuk "Mahasiswa Unsoed Menolak Penerapan Uang Pangkal"