Menuju Keemasan Banyumas Lewat Karya Sastra
Launching dan bedah buku "Menuju Keemasan Banyumas" |
Purwokerto-Cahunsoed.com,
Jum’at (6/3) Dalam acara launching dan bedah bukunya yang berjudul ‘Menuju
Keemasan Banyumas’, Profesor Sugeng Priyadi bercerita tentang keanekaragaman
Banyumas dan sejarahnya Kamis kemarin di Djagongan Cafe. Melalui karya sastra ini, Sugeng
Priyadi memberi pemahaman secara lebih lengkap dan sederhana untuk mempelajari
Budaya Banyumas. (Baca: Liputan Khusus Banyumas: Rampok di Tengah Resepsi Pernikahan)
“Dilihat
dari sejarahnya, ada 65 versi Babad Banyumas,” kata Sugeng Priyadi. Ia juga mengatakan kalau Banyumas
ingin menuju masa keemasan, bisa dimulai dari membuat sebuah karya sastra
mengenai Sejarah Banyumas.
Sugeng dalam
pembuatan buku ini mengacu pada teks Babad Banyumas yang ditulis oleh
Wiriaatmadja Patih Banyumas. “Meskipun tidak semua babad itu karya sastra, tapi
mau mengacu kemana lagi kalau berbicara tentang sejarah ya pasti ke teks
babad,” katanya.
Sugeng
menggambarkan Banyumas sebagai nama untuk menuju masa keemasan, seperti dari
arti kata Banyumas yang berarti air dan emas. Hal
tersebut mendapat tanggapan Profesor
Husain Haikal dari Universitas
Pekalongan yang hadir menjadi pembicara. (Baca: Liputan Khusus Banyumas: Sebelum Mendoan Menjadi Tempe)
Husain
mengatakan kalau daerah di Jawa bukan hanya Banyumas. Jadi berbicara soal Jawa, semua kota di
Jawa memang memiliki potensi untuk menuju kota yang unggul. “Menggali Banyumas bisa saja
semaksimal mungkin, tapi lebih baik kita melihat ke-Indonesiaannya,” kata
Husain. (TRI/MG-IFN)
Posting Komentar untuk "Menuju Keemasan Banyumas Lewat Karya Sastra"