LKB Kritisi Kebijakan Renovasi Alun-Alun
Purwokerto
– Cahunsoed.com, Sabtu (28/06), Tingginya anggaran renovasi alun-alun
Purwokerto di tengah rendahnya infrastruktur desa di Banyumas, menjadi tema
yang diangkat oleh kelompok diskusi “Lingkar Kajian Banyumas” dalam
launching-nya. Hal ini dikarenakan,
kebijakan pemerintah dianggap tidak tepat dalam pengalokasian dana APBD,
khususnya renovasi alun-alun.
“Ini
tidak baik, dana 1,4 M lebih baik untuk mengatasi anak putus sekolah” kata
Barid Hardiyanto, yang didatangkan sebagai pembicara. Pasalnya, masih ada
500-2000 anak putus sekolah di Banyumas.
Kebijakan
renovasi alun-alun Purwokerto terkesan mengada-ada karena tidak ada urgensi dan
masih optimal hari ini. Ahmad Sabiq, dosen jurusan Ilmu Politik FISIP, meyakini ada modus sengaja dirusak kemudian direnovasi dengan dana yang fantastis. “Ngapain ngurusin rumput sampai setahun
200 juta dan kemarin sengaja di rusak dengan acara expo” kata Ahmad Sabiq menduga adanya modus kesengajaan.
Memang,
dalam launching perdananya, Lingkar Kajian Banyumas sengaja mengangkat isu
renovasi alun-alun dikarenakan ada berbagai kejanggalan. “Masa anggaran
sebanyak itu, cuma buat ngurus rumput" kata Tukiban Koordinator LKB. (FHR/Foto: CDR)
Posting Komentar untuk "LKB Kritisi Kebijakan Renovasi Alun-Alun"