Kantor Bupati Banyumas Disegel Mahasiswa
Purwokerto
– Cahunsoed, Senin (28/10), Kantor Bupati Banyumas disegel oleh puluhan
mahasiswa yang tergabung dalam FAM-B. Tindakan ini merupakan bentuk kekecewaan
mereka atas ketidakhadiran Bupati dan Wakil Bupati.
“Tindakan penyegelan ini
merupakan aksi simbolik”, ungkap Bondan Maharaja, salah satu peserta aksi. “Karena
permasalahan pemuda hari ini ada pada pendidikan, dan Bupati sebagai representasi
pemerintah sudah seharusnya hadir”. Penyegelan berakhir ketika Wakil ketua
Komisi D, Ibnu Salimi dan anggota Komisi D, Wahyu Indra Gandhi menemui para
mahasiswa.
Dalam
aksi nya, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan, yaitu mencakup menghentikan
Komersialsasi pendidikan, mencabut UU Pendidikan Tinggi, membubarkan WTO, mencabut
UU Ormas (Organisasi Massa) dan UU Kamnas (Keamanan Nasional), menyediakan
lapangan kerja, memberantas KKN, menegakan kedaulatan ekonomi untuk kedaulatan
pendidikan, serta meningkatkan kesejahteraan guru, dosen dan karyawan.
Wakil
Ketua Komisi D, Ibnu Salimi menegaskan, “Saya sepakat dengan tututan ini,
beberapa poin tuntuan memang kami coba perjuangkan juga disini” kata Ibnu
Salimi. Mereka melanjutkan siap dan terbuka untuk lebih lanjut berdiskusi
dengan mahasiswa tentang beberapa poin tuntuan lain.
Aksi
ini merupakan rangkaian kegiatan Tenda Sumpah Pemuda yang dilakukan sejak hari
minggu, melalui kegiatan diskusi dan penggalangan tanda tangan tuntutan. Long March aksi peringatan sumpah pemuda
dimulai dari perempatan Mall Sri Ratu, menuju Kantor Bupati Banyumas.
“Momen sumpah pemuda ini kita jadikan titik tolak untuk berubah, kita sebagai
mahasiswa sekarang mulai terkikis ideologi nya. Lewat momen ini kita coba untuk
berefleksi dan melakukan perubahan,” ujar Humas aksi, Bagus Irmawansyah.(egod)
Posting Komentar untuk "Kantor Bupati Banyumas Disegel Mahasiswa"