FPIK Gagal Miliki Sekretariat Bersama
Reporter:
Arfiah Ramadhanti, Dikky Candra,
Supriyatin, Nabilah Agil, Fauziyah Hanifah.
Purwokerto,
Cahunsoed.com- Sabtu (31/3), Pembangunan gedung sekretariat
bersama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Jenderal
Soedirman (Unsoed) yang dibangun sejak
2016 lalu gagal dilanjutkan tahun ini. Padahal, pembangunan yang baru didanai
kurang dari 200 juta itu belum sesuai dengan blue print yang ada.
Kasubag
Akademik dan Kemahasiswaan FPIK, Rokhman, mengatakan keberlanjutan pembangunan
sekretariat bersama telah dimasukkan dalam usulan anggaran RBA 2018. Namun,
usulan itu belum dijadikan prioritas oleh universitas tahun ini.
Sekre FPIK yang Belum Berlanjut Pembangunannya (Cahunsoed.com/Arfiah Ramadhanti) |
Wakil
Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama
dan Hubungan Masyarakat, Sigit Wibowo DN mengatakan tahun ini akan membuat perencanaan
pembangunan laboratorium, sedangkan fisiknya baru terealisasi 2019 mendatang.
Realisasi fisik pembangunan laboratorium juga dibarengi dengan kelanjutan
pembangunan sekretariat bersama FPIK.
“Karena FPIK butuh laboratorium juga, jadi tahun ini
prioritas kesitu dulu. Tahun ini perencanaan, masuk lelang, baru tahun 2019
fisiknya. Mungkin nanti termasuk sekre juga,” katanya.
Ditiadakannya kelanjutan pembangunan gedung
sekretariat itu sangat disesali mahasiswa, dosen, hingga dekanat. Dekan
FPIK, Isdy Sulistyo, merasa kecewa
dengan gedung sekretariat yang tidak dapat dilanjut tahun ini. Ia
juga enggan berkomentar banyak
terkait gedung yang yang tidak jadi dilanjut pembangunannya.
“Orang gakada pembangunan, apa yang perlu
dikomentari,” katanya.
Sedangkan Wakil Dekan Bidang Keuangan,
Sri Marnani menolak mengomentari keberlanjutan pembangunan sekretariat. Dirinya justru langsung melempar ke Kasubag Akademik
dan Kemahasiswaan.
Blue Print Pembangunan Sekre Mahasiswa FPIK (Cahunsoed.com/Nabillah Agil H) |
“Saya
sudah masukkan dalam anggaran, tapi untuk tahun ini dicoret sama pusat,” kata
Rokhman.
Padahal berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi pasal 30, dijelaskan di
dalamnya standar sarana dan prasarana merupakan kriteria minimal dalam mencapai
pembelajaran lulusan. Kemudian pada pasal 31 tentang standar sarana prasarana yang dimaksud pada pasal 30
salah satunya adalah ruang unit kegiatan mahasiswa.
Terkait hal tersebut, pihak BEM beserta seluruh
mahasiswa FPIK bahkan pernah melakukan aksi simbolik untuk
mendesak dibangunnya sekretariat bersama.
“Kita
pernah membuat petisi yang ditanda tangani seluruh keluarga besar mahasiswa
FPIK. Petisi ditaruh di samping kantin sebagai bentuk tekanan karena butuh
sekre,” kata Helmi Mubarak, Presiden
BEM FPIK periode 2018.
UKM/HMJ Butuhkan Sekretariat
Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) yang memiliki 12 UKM/HMJ termasuk BEM dan
DLM membutuhkan ruang sekretariat bersama sebagai tempat berkegiatan mahasiswa.
Menanggapi belum tersedianya ruang
sekretariat salah satu Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA), Reza Dwi Nurmansyah,
mengatakan ruang sekre merupakan
kebutuhan yang sangat penting untuk berjalannya kegiatan rapat.
“Kalo
mau rapat paling di pake hall gedung a atau b. Kalo dipake juga ya minjem ruang
kelas,” katanya.
Serupa dengan UKM Laguna yang mengeluh membutuhkan
sekre untuk kegiatan rapat.
“Kadang sehari dipake beberapa UKM/HMJ buat
rapat, jadi pakenya berebutan. Sulit kalo gakpunya sekre tuh. Jangankan buat
kegiatan, rapat aja susah,” kata Chevien
Rinaldy Samsu, Ketua UKM Laguna.
Sedangkan Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen
Perairan (HIMANERA), Muson Fauzi,
mengatakan bahwa sekretariat tidak hanya digunakan sebagai ruang rapat, tapi
juga sebagai tempat bagi organisasi menyimpan barang-barang
inventaris.
“Kita gakpunya
sekre, mau tidak mau taruh barang di kosan sekretaris,” katanya.
Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswan dan Alumni FPIK, Marhaendro Santoso menyayangkan tidak
adanya keberlanjutan FPIK. Ia mengatakan hal tersebut tidak sejalan dengan
prestasi yang diberikan mahasiswa.
“Kegiatan
mahasiswa banyak yang menghasilkan prestasi, namun sayang fasilitas yang mendukung
seperti sekre saja ditolak pengajuannya,” katanya.
Hingga saat ini FPIK baru mendapatkan dana untuk
perancangan pembangunan laboratorium sebesar 200juta. Wakil
Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama
dan Hubungan Masyarakat, Sigit Wibowo DN juga memastikan pembangunan laboratorium tersebut
dibarengi dengan pembangunan sekretariat pada 2019 mendatang. (Arfiah
Ramadhanti)
Editor:
Supriyatin
Posting Komentar untuk "FPIK Gagal Miliki Sekretariat Bersama"