UKT Mahasiswa Masih Bermasalah
50% lebih mahasiswa FISIP 2015 berada pada level 7 UKT |
Purwokerto–Cahunsoed.com,
(5/10), berdasarkan hasil laporan pertanggung jawaban BEM FISIP Unsoed periode
2014/2015 pada Jumat (2/10), Kementerian Advokasi dan Sosial Politik melaporkan
data mahasiswa UKT 2015 FISIP. Dari hasil laporan yang dipaparkan, advosospol BEM
FISIP menemukan beberapa kejanggalan dari hasil data yang sudah di rekap.
Beberapa kejanggalan yang ditemui yaitu ada lebih dari 50% mahasiswa 2015 masuk
ke kategori level 7 di semua jurusan dan ada indikasi 1 mahasiswa bidikmisi
membayar sebesar Rp. 500.00-, per semester.
“Aneh,
masa mahasiswa sudah dapat bidikmisi disuruh bayar juga,” kata Ahmad Subani,
Staff Advosospol BEM FISIP Unsoed.
Mahasiswa Bidikmisi membayar UKT Rp 500.000,00 |
Indikator
pengkategorian kelompok UKT, dengan cara membagi jumlah gaji kotor orang tua, dengan
jumlah tanggungan dalam KK, plus tanggungan lainnya. Dengan begitu, income/kapita akan menentukan masuk ke
dalam kelompok mana mahasiswa.
Bani
menganggap, banyaknya mahasiswa masuk level 7, akibat kurangnya sosialisasi
pihak kampus kepada mahasiswa baru, saat mengisi biodata registrasi online
dalam menentukan kelompok dan nominal UKT.
“Banyak
yang keberatan. Dari data yang kita rekap, level tinggi yg di terima mahasiswa baru
tidak sesuai dengan gaji orang tua dan jumlah tanggungan KK,” kata Bani sambil
menjelaskan kepada peserta forum LPJ BEM FISIP periode 2014/2015.
Mengetahui
hal tersebut, salah satu mahasiswa ilmu Politik 2012, Muhammad Surya Abadi
mengaku terkejut dengan data yang dipaparkan, “Kok bisa ya masuk level 7 semua,
katanya pengelompokan UKT untuk subsidi silang,” ujar Surya, salah satu peserta
forum.
Surya
mengharapkan adanya kelanjutan dari pembahasan mengenai UKT yang dianggap masih
menuai banyak masalah, “Masalah ini harus di teliti lebih mendalam dan lebih
serius lagi, biar terlihat semua masalahnya,” katanya. (FHR)
Posting Komentar untuk "UKT Mahasiswa Masih Bermasalah"